Logo Saibumi

Sepanjang Januari-Maret Persawahan Lampung Banjir 2.952 Ha, Program AUTP Didorong Untuk Gencarkan 

Sepanjang Januari-Maret Persawahan Lampung Banjir 2.952 Ha, Program AUTP Didorong Untuk Gencarkan 

Foto: Ilustrasi Persawahan | Istimewa

Saibumi.com (SMSI), Bandar Lampung - Pemerintah terus menggencarkan Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) kepada petani. 

 

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) minta Dinas Pertanian Daerah untuk mendorong petani mengikuti AUTP, karena pemerintah berkomitmen memberikan subsidi premi asuransi tani sebesar Rp144 ribu/hektare/MT.

BACA JUGA: Pemerintah Provinsi Lampung Gelar Green Sport Ramadan Festival 2023

 

Sepanjang Januari hingga Maret 2023, Provinsi Lampung mencacat, lahan seluas 2.952 ha di daerah setempat terendam banjir dan 630,8 ha, diantaranya puso atau gagal panen. 

 

“AUTP ini akan terus kami sosialisasikan ke petani, karena ini menjadi bentuk perlindungan kepada mereka. Saat ini, banyak petani yang menjadi peserta AUTP,” ungkap Mentan SYL, Jakarta, Senin (3/4/2023) dikutip melalui suara.com. 

 

Selanjutnya, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil mengatakan, pihaknya siap memberikanbantuan mitigasi, berupa bantuan pompanisasi bila masih ada lahan yang masih tergenang banjir.

 

"Silakan dikoordinasikan apabila kebutuhan bantuan prasarana dan sarana, seperti pompa air untuk mengatasi genangan air," jelas Ali Jamil.

 

Menurutnya, AUTP sangat penting bagi petani, utamanya menghadapi musim hujan seperti saat ini. 

 

"Preminya murah, karena dapat subsidi dari pemerintah. Premi yang dibayar oleh petani hanya 20%, atau senilai Rp 36 ribu/ha/MT dari besaran premi asuransi senilai Rp 180 ribu/ha/MT. Sayang sekali kalau petani tidak ikut, karena jika mereka gagal panen, ada uang yang akan cair sebesar Rp6 juta per hektare. Ini sangat membantu petani," ujar Ali Jamil.

 

Mendapati banyak petani Lampung yang belum ikut AUTP, Ali Jamil meminta Kepala Dinas Pertanian Lampung untuk rajin mensosialisasikan AUTP kepada para petani. 

 

"Tolong AUTP ini terus disosialisasikan kepada petani," pinta Ali Jamil.

 

Lahan sawah yang dapat diklaim harus memiliki kerusakan minimal 75 persen per petak alami. Kerusakan atau gagal panen tersebut bisa akibat hama, baik tikus atau wereng, serta banjir maupun kekeringan. 

 

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura (KPTPH) Provinsi Lampung, Kusnardi mengatakan, intensitas hujan di beberapa daerah pada Januari-Maret cukup tinggi.

 

"Pada Januari, yang terendam banjir 230 ha dan yang puso 160 ha, Februari yang terendam banjir 117 ha, yang puso 82 ha, dan Maret yang terendam banjir 2.605 ha dan yang puso 388.8 ha," kata Kusnardi.

 

Lahan-lahan sawah yang terendam banjir diantaranya di Kabupaten Lampung Barat, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Utara, Mesuji, Pringsewu, Tanggamus, Tulang Bawang dan Way Kanan.

 

Kusnardi mengungkapkan, petani yang mengalami gagal panenakan mendapatkan bantuan pergantian bibit melalui cadangan benih nasional dan cadangan benih daerah. Saat ini, cadangan benih yang dimiliki sebanyak 24 ton, yang siap disalurkan kepada para kelompok tani.

 

"Bagi para petani yang mendaftarkan lahan sawahnya ke dalam asuransi AUTP dan telah membayar premi 20%, dapatmengajukan klaim kepada perusahaan asuransi, dalam hal ini PT Jasindo," lanjutnya.

 

Sementara itu, untuk upaya dalam mengatasi banjir dilakukan bimbingan dan pengawalan terhadap bencana alam dan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) oleh petugas BPTPH Provinsi Lampung, yang ada di tiap kecamatan.

 

Para petani diminta untuk menerapan pola tanam spesifik lokasi, dengan melihat waktu dimulainya musim hujan dan pola curah hujan, serta memperhatikan pemilihan komoditas atau varietas dan waktu tanam.

 

"Kemudian penggunaan pupuk kompos atau bahan organik juga harus dilakukan untuk memperbaiki struktur tanah, kemudian melalui penyebarluasan informasi prakiraan iklim dan kewaspadaan terhadap bencana alam dari BMKG," ungkapnya.

 

Selain itu, BPTPH Lampung juga telah menyalurkan bantuan, berupa pompa air sebanyak 190 buah pompa ke 12 kabupaten/kota melalui Petugas Pengendali OrganismePengganggu Tanaman (POPT) dan ketua kelompok tani. 

 

"Pompa tersebut merupakan bantuan yang bersifat pinjam pakai, yang nantinya akan dipinjam. Pompa tersebut dapat digunakanuntuk mengatasi banjir memompa air keluar dari lahan atau saatkekeringan dnegan menyalurkan air ke lahan," pungkasnya. (Suara.com)

BACA JUGA: Pemerintah Provinsi Lampung Gelar Green Sport Ramadan Festival 2023

Saibumi.com

merupakan portal berita Indonesia, media online Indonesia yang fokus kepada penyajian berbagai informasi mengenai berita online Indonesia baik dalam bentuk news (berita), views (artikel), foto, maupun video.

Newsletter Saibumi

BERLANGGANAN BERITA